Senin, 19 Mei 2008

Jalan Pejal Menuju yang Modern

Justru dari novellah kita mendapat potret lain tentang revolusi. Revolusi tidak sekudus yang dibayangkan. Di sana ada cita-cita untuk membuat perubahan dalam masyarakat, membuat bangsa ini menjadi modern. Tapi itulah proses yang tidak sepenuhnya berlangsung mulus.

Novel-novel yang kami pilih kami anggap novel berpengaruh yang mampu menyajikan pergolakan batin, harapan, dan juga ketidaksiapan masyarakat menghadapi hal-hal baru, konflik antara adat dan agama. Pendeknya, berbagai problem yang menyebabkan banyaknya ganjalan menjadikan bangsa ini sebagai bangsa modern.

Pramoedya Ananta Toer, Idrus, Armyn Pane, Abdoel Moeis, Hamka, Sutan Takdir Alisjahbana, adalah nama untuk itu. Dalam bagian ini kami juga memilih sebuah buku tata bahasa yang kami anggap buku penting yang sanggup membebaskan kita dari kemelayuan lama dan memberikan fondasi bagi bahasa Indonesia sebagai bahasa tulis-menulis yang modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.